Masuk

Cara trading menggunakan Pola Persegi Panjang

Adam Lienhard
Adam
Lienhard
Cara trading menggunakan Pola Persegi Panjang

Pola rectangle atau persegi panjang merupakan alat yang digunakan dalam analisis teknis yang menunjukkan saat harga di pasar sedang berfluktuasi di antara dua garis horizontal, hal ini dikenal sebagai level support dan resistance. Pada artikel ini, Anda akan mempelajari cara mengidentifikasi pola persegi panjang pada suatu chart dan menggunakannya dalam trading.

Apakah pola persegi panjang itu?

Pola persegi panjang merupakan pola chart yang menunjukkan pasar yang terikat kisaran ketika tekanan pembelian dan penjualan seimbang.

Pola persegi panjang terbentuk ketika harga suatu sekuritas bergerak di antara garis horizontal level support dan resistance, menciptakan “persegi panjang” di dalam chart. Pola ini mengindikasikan bahwa pasar dalam kondisi kebingungan karena harga berfluktuasi di antara batas batas yang telah ditentukan dengan baik.

Pola persegi panjang dapat berperan sebagai pola lanjutan ataupun pola pembalikan. Penembusan dari persegi panjang ini dapat mengisyaratkan dimulainya tren baru atau pelanjutan dari tren sebelumnya, maka dari itu penting untuk mengetahui cara trading menggunakan pola ini.

Jenis-jenis pola persegi panjang

Terdapat dua jenis pola persegi panjang:

  • Pola Persegi Panjang Bullish. Pola ini terbentuk saat tren naik yang kuat. Pada pola persegi panjang bullish, harga berkonsolidasi dalam rentang persegi panjang setelah tren naik. Para trader memperkirakan sebuah penembusan tren naik, ketika harga bergerak di atas level resistance atas, mengindikasikan kelanjutan tren naik sebelumnya.
  • Pola Persegi Panjang Bearish. Pola ini merupakan gambaran terbalik dari pola bullish. Kondisi ini dimulai dengan penurunan harga, diikuti oleh rentang dengan bentuk persegi panjang. Para trader memperkirakan adanya penembusan bearish, ketika harga turun di bawah level support bawah, mengisyaratkan keberlanjutan tren penurunan sebelumnya.

Cara mengenali pola persegi panjang

Mengidentifikasi pola persegi panjang melibatkan pengenalan ciri khas dalam aksi harga aset. Berikut langkah-langkah untuk mengenali pola persegi panjang:

  1. Kenali pola sebelumnya. Sebelum pembentukan pola persegi panjang, pasti telah didahului oleh sebelumnya, baik itu naik (untuk persegi panjang bullish) atai turun (untuk persegi panjang bearish). Tren ini sangat penting karena pola persegi panjang biasanya merepresentasikan fase konsolidasi dalam tren yang lebih luas.
  2. Menemukan level support dan resistance. Cari setidaknya dua puncak ayun dan lembah ayun signifikan yang membentuk garis horizontal paralel, membentuk level resistance atas dan level support bawah pola persegi panjang. Level-level ini seharusnya memiliki jarak yang kurang lebih sama dan berjalan sejajar satu sama lain.
  3. Memperhatikan volume perdagangan. Selama fase konsolidasi dalam pola persegi panjang, volume perdagangan cenderung menurun. Volume perdagangan yang lebih rendah menunjukkan partisipasi yang menurun dan ketidakpastian di pasar.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, para trader bida mengenali pola persegi panjang dengan efektif serta menggunakan untuk memperkirakan potensi pergerakan harga dan memanfaatkan peluang perdagangan di pasar.

Apakah pola persegi panjang itu pembalikan atau bullish?

Pola persegi panjang itu sendiri tidak secara inheren merupakan bullish ataupun bearish; pola ini merupakan pola kelanjutan netral. Namun, cara pola ini diinterpretasikan tergantung pada konteksnya dalam tren pasar yang lebih luas.

Beberapa pakar membedakannya menjadi persegi panjang sempit dan persegi panjang lebar.

Persegi panjang sempit dicirikan oleh rentang konsolidasi yang relatif ketat ketika harga berfluktuasi dalam rentang harga yang kecil. Pola ini sering kali mengindikasikan volatilitas yang rendah dan keputusasaan, sehingga rentang yang lebih ketat mungkin menunjukkan potensi keberlanjutan.

Sebaliknya, pola persegi panjang lebar dicirikan dengan rentang konsolidasi yang lebih luas ketika harga berfluktuasi dalam kisaran harga yang lebih luas. Pola-pola ini biasanya mengindikasikan volatilitas yang tinggi dan potensi akumulasi atau distribusi yang lebih kuat oleh para pelaku pasar. Oleh karena itu, pola persegi panjang rentang luas lebih mungkin menyebabkan pembalikan tren.

Cara trading dengan pola persegi panjang

Ada dua strategi utama untuk trading dengan pola persegi panjang.

Strategi range trading

Strategi ini berkaitan dengan memperoleh keuntungan dari fluktuasi harga dalam persegi panjang itu sendiri.

  1. Trading pada rentang pola persegi panjang hingga terjadi suatu penembusan.
  2. Lakukan pembelian di dekat level support dan jual saat dekat dengan level resistance.
  3. Pasang take profit di batas berlawanan dari kisaran dan gunakan order stop-loss untuk mengendalikan risiko.

Strategi ini sangat cocok untuk trader yang lebih memilih pasar terikat rentang dan perdagangan jangka pendek.

Strategi trading breakout

Trading pada penembusan pola persegi panjang melibatkan pemanfaatan potensi pergerakan harga yang terjadi ketika harga menembus fase konsolidasi.

  1. Mengidentifikasi pola persegi panjang. Gunakan analisis teknis untuk mengidentifikasi pola persegi panjang pada chart harga. Cari serangkaian puncak dan lembah yang relatif sama untuk membentuk level-level support dan resistance yang paralel.
  2. Mengonfirmasi pola. Pastikan bahwa pola persegi panjang telah terbentuk dengan setidaknya dua sentuhan pada level resistance atas dan dua sentuhan pada level support bawah. Semakin banyak sentuhan, semakin kuat polanya.
  3. Tunggu hingga breakout terkonfirmasi. Tunggu hingga harga menembus dengan tegas di atas level resistance atas (untuk penembusan bullish) atau di bawah level support (untuk penembusan bearish).
  4. Mengonfirmasi penembusan dengan volume. Konfirmasi penembusan dengan volume perdagangan yang meningkat. Idealnya, volume harus berkembang selama penembusan, menunjukkan partisipasi dan keyakinan yang kuat dari peserta pasar. Volume perdagangan yang lebih tinggi memberikan kredibilitas pada penembusan dan peningkatan kemungkinan momentum lanjutan.
  5. Pasang order entry. Ketika penembusan terkonfirmasi, pasang order pasar untuk memasukkan perdagangan sesuai arah penembusan (order beli ketika penembusan bullish, jual ketika penembusan bearish). Atau, Anda bisa menggunakan order Buy Stop di atas level resistance atas atau order Sell Stop di bawah level support bawah untuk memasuki perdagangan secara otomatis begitu penembusan terjadi.
  6. Atur order Stop-Loss dan Take-Profit. Pasang order Stop-Loss di bawah titik penembusan (untuk penembusan bullish) atau di atas titik penembusan (untuk penembusan bearish) untuk membatasi potensi kerugian jika terjadi kegagalan penembusan. Tentukan target keuntungan berdasarkan tinggi dari pola persegi panjang. Ukur jarak antara level support dan resistance 0ada persegi panjang dan proyeksikan ke arah penembusan.

Ingat bahwa strategi trading breakout atau penembusan membawa risiko, termasuk penembusan palsu dan whipsaw. Penting halnya untuk mengkombinasikan sinyal penembusan dengan analisis teknis lainnya dan teknik-teknik menajemen risiko untuk meningkatkan peluang keberhasilannya. Selain itu, latih kesabaran dan disiplin dalam menjalankan strategi secara konsisten dari waktu ke waktu.

Kesimpulan: Trading menggunakan pola persegi panjang

Pola persegi panjang merupakan alat analisis teknis yang serbaguna dan memberikan wawasan berharga kepada para trader mengenai dinamika pasar dan potensi pergerakan harga. Dengan mengenali dan memahami karakteristik pola persegi panjang, trader dapat memanfaatkan peluang penembusan untuk mencapai perdagangan yang menguntungkan.

Meskipun pola persegi panjang dapat memberikan peluang perdagangan yang berharga, penting untuk diingat bahwa tidak ada strategi trading yang sempurna. Trader harus tetap disiplin, sabar, dan dapat menyesuaikan diri, terus belajar dan mengasah kemampuan mereka untuk mengatasi kompleksitas pasar keuangan.

Ikuti kami di Telegram, Instagram, dan Facebook untuk mendapatkan kabar terbaru dari Headway.