Masuk

Apakah Resesi Ekonomi Itu?

Adam Lienhard
Adam
Lienhard
Apakah Resesi Ekonomi Itu?

Memahami konsep resesi ekonomi sangatlah penting bagi para trader Forex agar dapat menyikapi pasar yang bergejolak. Pada artikel ini, kita akan mempelajari pengertian resesi, penyebabnya, serta dampaknya terhadap nilai mata uang, guna memberikan wawasan penting untuk mengambil keputusan trading dengan tepat

Resesi ekonomi: Definisi

Resesi ekonomi dapat diartikan sebagai penurunan sementara dalam suatu siklus aktivitas perekonomian yang ditandai dengan penurunan hasil perdagangan dan industri. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan penurunan PDB secara berturut-turut selama dua kuartal.

Namun, National Bureau of Economic Research (NBER) melakukan penilaian terhadap resesi dengan menggunakan indikator yang lebih luas, seperti nonfarm payrolls, produksi manufaktur, dan penjualan ritel. NBER mengartikan resesi sebagai penurunan signifikan dan meluas dalam aktivitas ekonomi yang berlangsung dalam jangka waktu lama, biasanya berlangsung lebih dari beberapa bulan.

Ciri-ciri resesi ekonomi

Aspek-aspek penting dari sebuah resesi antara lain:

  • Situasi ini memperlihatkan penurunan aktivitas ekonomi secara besar-besaran, meluas, dan bertahan lama.
  • Nilai ini diukur dari puncak ekspansi ekonomi sebelumnya hingga titik terendah dari penurunan.
  • Durasinya bisa singkat, berkisar antara beberapa bulan saja, tetapi proses pemulihannya bisa memakan waktu beberapa tahun.
  • Berdasarkan riwayatnya, kurva imbal hasil yang terbalik sering kali menjadi pertanda terjadinya resesi.
  • Tingginya tingkat pengangguran dapat terus berlanjut selama periode pemulihan ekonomi.
  • Negara-negara akan menerapkan kebijakan fiskal dan moneter untuk mengurangi risiko terkait resesi.

Penyebab resesi ekonomi

Resesi merupakan fase umum dalam siklus ekonomi, meskipun belakangan ini resesi lebih jarang terjadi dan berlangsung lebih singkat dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Pemicu resesi bisa sangat beragam:

  • Pengetatan kebijakan moneter. Bank sentral dapat menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi, mengakibatkan penurunan belanja konsumen dan investasi, sehingga dapat memicu resesi.
  • Meledaknya gelembung harga aset. Ketika gelembung spekulatif pada suatu aset seperti perumahan atau saham pecah, hal ini dapat menyebabkan penurunan tajam pada kekayaan dan kepercayaan konsumen, sehingga resesi pun terjadi.
  • Guncangan eksternal. Berbagai peristiwa seperti lonjakan harga minyak, bencana alam, atau konflik geopolitik dapat mengganggu pergerakan perekonomian, sehingga dapat menyebabkan resesi.
  • Perlambatan ekonomi global. Lemahnya mitra dagang utama atau penurunan perekonomian global yang terjadi secara bersamaan dapat mengurangi permintaan ekspor, sehingga menyebabkan resesi dalam perekonomian yang sangat bergantung pada perdagangan internasional.
  • Ketidakstabilan pasar keuangan. Gangguan di pasar keuangan, seperti halnya krisis perbankan atau bangkrutnya lembaga keuangan, dapat menyebarkan kepanikan dan mengganggu fungsi perekonomian secara normal, sehingga memicu terjadinya resesi.

Memahami penyebab-penyebab ini dapat membantu para pembuat kebijakan dan investor dalam mengantisipasi dan kemungkinan dapat mengurangi dampak resesi terhadap perekonomian.

Bagaimana resesi ekonomi memengaruhi perdagangan mata uang?

Resesi ekonomi bisa berdampak signifikan pada perdagangan mata uang melalui beberapa cara:

  1. Pelarian ke tempat yang aman

Selama resesi terjadi, investor sering kali memburu mata uang safe haven seperti dolar AS, franc Swiss, atau yen Jepang. Meningkatnya permintaan ini dapat menyebabkan semua mata uang ini terapresiasi terhadap mata uang lainnya.

  1. Perubahan kebijakan bank sentral

Berbagai bank sentral dapat menerapkan langkah-langkah kebijakan moneter seperti penurunan suku bunga atau pelonggaran kuantitatif untuk menstimulasi ekonomi mereka selama resesi. Perubahan kebijakan ini dapat memengaruhi nilai mata uang karena para trader akan merespons perubahan terhadap perbedaan suku bunga dan kondisi ekonomi di masa depan.

  1. Volatilitas mata uang komoditas

Mata uang negara pengekspor komoditas, seperti dolar Australia atau dolar Kanada, biasanya sangat sensitif terhadap perubahan permintaan global dan harga komoditas. Resesi dapat menyebabkan penurunan permintaan terhadap komoditas, sehingga menyebabkan ketidakstabilan pada mata uang ini.

  1. Dampak terhadap arus perdagangan

Resesi ekonomi dapat mengganggu arus perdagangan internasional, memengaruhi neraca perdagangan di berbagai negara dan, imbasnya adalah pada nilai tukar mata uang mereka. Negara yang mengalami kontraksi ekonomi secara tajam dapat mengalami depresiasi mata uang karena penurunan ekspor dan pelebaran defisit perdagangan.

  1. Keengganan mengambil risiko dan carry trade

Selama resesi terjadi, keengganan mengambil risiko cenderung meningkat, dan hal ini mendorong para trader untuk melepas carry trade. Hal ini dapat menyebabkan tekanan jual pada mata uang berimbal hasil tinggi dan tekanan beli pada mata uang safe haven yang berimbal hasil rendah.

  1. Dampak perilisan data ekonomi

Indikator ekonomi yang dirilis selama resesi, seperti angka pertumbuhan PDB, data ketenagakerjaan, dan survei kepercayaan konsumen, dapat memberikan dampak yang signifikan pada pasar mata uang. Data yang lebih baik dari perkiraan dapat memberikan sentimen positif yang bersifat sementara terhadap mata uang, sedangkan data yang mengecewakan dapat menyebabkan depresiasi.

  1. Respon kebijakan dan sentimen pasar

Trader terus memantau respons para pembuat kebijakan terhadap resesi, termasuk paket stimulus fiskal dan intervensi bank sentral. Perkembangan positif atau persepsi efektivitas langkah-langkah kebijakan dapat meningkatkan sentimen pasar dan mendukung nilai tukar mata uang, sedangkan respon yang tidak efektif atau tidak memadai dapat menyebabkan depresiasi pada nilai tukar mata uang.

  1. Volatilitas dan likuiditas

Resesi ekonomi sering kali terjadi bersamaan dengan meningkatnya volatilitas pasar dan berkurangnya likuiditas karena investor menjadi lebih berhati-hati dan menghindari risiko. Tingginya volatilitas ini dapat menciptakan peluang perdagangan tetapi juga meningkatkan risiko fluktuasi mata uang secara tajam.

Kesimpulan: Resesi ekonomi

Memahami pengaruh resesi ekonomi terhadap trading mata uang sangatlah penting bagi para trader Forex. Hal ini membantu mereka menyesuaikan strategi dan mengelola risiko secara efektif dalam kondisi pasar yang tak menentu.

Ikuti kami di Telegram, Instagram, dan Facebook untuk mendapatkan kabar terbaru dari Headway.