Masuk

Titik Terendah Terbaru Lira

Adam Lienhard
Adam
Lienhard
Titik Terendah Terbaru Lira

Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian Turki telah menghadapi berbagai tantangan seperti defisit perdagangan yang terus meluas, inflasi yang tertinggi dalam sejarahnya, dan ketidakstabilan politik. Tantangan-tantangan ini menyebabkan penurunan nilai lira Turki dan telah menyebabkan para investor mengkhawatirkan mengenai stabilitas perekonomian Turki.

Tentangan yang sedang dihadapi

Kesulitan perekonomian Turki berasal dari definisi perdagangannya yang signifikan, yang sebagian besar disebabkan oleh ketergantungannya yang besar pada impor energi dan komoditas. Ketidakseimbangan perdagangan yang terjadi telah memberikan tekanan yang besar pasa nilai lira dan meningkatkan kekhawatiran mengenai kemampuan Turki untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang asingnya.

Selain dari defisit perdagangan, Turki telah menghadapi kesulitan dari inflasi yang tinggi. Tingkat inflasi di negara tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti kebijakan pemerintah serta peningkatan harga makanan, dan juga faktor-faktor eksternal (penurunan nilai lira dan tingginya harga minyak). Akibatnya, daya beli masyarakat Turki telah menurun, menyebabkan keresahan sosial dan ketidakstabilan politik.

Terendah akhir-akhir ini

Mata uang Turki, lira, semakin melemah akibat kemenangan President Recep Tayyip Erdogan dalam pemilihan.

Di haris Senin setelah pemilihan, lira Turki menyentuh titik terendah sepanjang sejarahnya terhadap dolar AS, mencapai harga 20,08. Tren penurunan pada nilai mata uang ini telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, dengan depresiasi 7% yang telah tercatat tahun ini.

Hasil pemilihan tersebut memicu kekhawatiran para investor mengenai stabilitas perekonomian dan iklim politik Turki. Dengan berlanjutnya pemerintahan Erdogan yang memasuki dekade ketiga, kebijakan yang efektif diperlukan menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi perekonomian Turki.

Masyarakat Turki menghadapi depresiasi lira dan juga inflasi yang merajalela, menyebabkan penurunan yang signifikan pada standar hidup mereka.

Banyak ahli memprediksi bahwa situasi ekonomi negara tersebut mungkin saja semakin memburuk dalam lima tahun kedepan di wah kepemimpinan Erdogan kerena pandangan-pandangannya yang berbeda mengenai suku bunga, perbankan sentral, dan kebijakan moneter. Khususnya, Erdogan telah bersikeras mengenai keyakinannya bahwa suku bunga tinggi merupakan penyebab langsung inflasi.

Ikuti kami di media sosial (Telegram, Instagram, Facebook) untuk dapatkan kabar terbaru dari Headway dengan cepat.