Masuk

Apa itu PPI dan Apa Perbedaannya Dengan CPI?

Adam Lienhard
Adam
Lienhard
Apa itu PPI dan Apa Perbedaannya Dengan CPI?

Indeks Harga Produsen (PPI) merupakan ukuran yang melacak perubahan rata-rata harga yang diterima oleh produsen domestik untuk barang dan jasa mereka dari waktu ke waktu. Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) di Amerika Serikat mengkalkulasikan dan melaporkan PPI setiap bulan. Indeks tersebut didasarkan pada survie harga barang san jasa yang dijual produsen di setiap tingkatan produksi, mulai dari bahan mentah hingga ke barang jadi.

Apa saja uang dimuat dalam PPI?

PPI dibagi menjadi menjadi tiga sub indeks: indeks barang jadi, indeks barang setengah jadi, dan indeks barang mentah.

  • Indeks barang jadi mengukur perubahan harga barang yang siap dijual ke konsumen akhir, seperti pakaian, perkakas, dan mobil.
  • Indeks barang setengah jadi mengukur perubahan harga barang yang digunakan sebagai bahan untuk produk barang lain, seperti potongan kayu, baja, dan bahan kimia.
  • Indeks barang mentah mengukur perubahan harga bahan mentaj seperti gas alam, minyak, dan produk-produk agrikultur.

Ekonom, pembuat kebijakan, dan bisnis menggunakan PPI untuk memantau inflasi, menganalisis tren pada harga produk, dan memperkirakan pergerakan harga di masa mendatang. Perubahan pada PPI juga memberikan dampak pada pasar keuangan, akibat dari trader yang menggunakannya untuk mengevaluasi potensi perubahan suku bunga di masa mendatang serta kekuatan ekonomi.

Dapatkah PPI memprediksi inflasi?

PPI merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk inflasi di masa mendatang. Indikator ini digunakan untuk mengukur perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen, yang dapat mengindikasikan perubahan biaya produksi yang berpengaruh pasa harga konsumen. Umumnya, kenaikan PPI menunjukkan bahwa produsen membayar lebih mahal untuk bahan atau tenaga kerja, yang dapat menyebabkan harga konsumen lebih tinggi.

Namun, korelasi antara PPI dan inflasi konsumen tidaklah selalu beriringan. Faktor lainnya, seperti perubahan pada permintaan konsumen juga dapat memengaruhi harga. Selain itu, mungkin saja terdapat keterlambatan antara PPI dan perubahan harga konsumen.

Alhasil, akan lebih baik untuk menggunakan PPI bersamaan dengan indikator ekonomi lainnya seperti CPU. Indikator CPI ini mengukur perubahan harga konsumen secara langsung, untuk menunjukkan gambaran yang lebih lengkap mengenai tren inflasi.

Apa yang membedakan CPI dan PPI dalam mengukur inflasi?

CPI (Consumer Prices Index) dan PPI (Producer Price Index) memiliki perbedaan dalama beberapa hal dalam mengukur inflasi:

CPI melacak fluktuasi harga barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga, sedangkan PPI memantau variasi harga barang dan jasa yang dijual oleh bisnis-bisnis.

CPI biasanya dipublikasikan setiap bulan, sekitar dua minggu setelah akhir bulan referensi. Demikian pula, PPI dirilis setiap bulan, akan tetapi keterlambatannya lebih singkat, sekitar 10 hari setelah bulan referensi berakhir.

CPI merupakan pengukuran perubahan harga untuk kelompok barang dan jasa tertentu yang mencerminkan kebiasaan pengeluaran normal untuk rumah tangga. Sementara itu, PPI mengukur perubahan harga untuk satu keranjang barang dan jasa yang biasa digunakan dalam produksi, termasuk bahan mentah, biaya pekerja, dan energi yang dihabiskan.

CPI dan PPI memberikan bobot yang berbeda untuk harga barang dan jasa. Bobot CPI didasarkan pada tingkat kepentingannya dalam pengeluaran rumah tangga, sedangkan bobot PPI didasarkan pada tingkat kepentingannya dalam produksi.

Kesimpulan

Indeks Harga Produsen (PPI) dan Indeks Harga Konsumen (CPI) merupakan dua pengukur Inflasi, masing-masingnya berasal dari perspektif yang berbeda. CPI adalah ukuran yang lebih langsung karena mencerminkan harga yang dibayarkan oleh konsumen untuk barang dan jasa, sedangkan PPI mengukur inflasi dari perspektif produsen.

Ikuti kami di media sosial (Telegram, Instagram, Facebook) untuk dapatkan kabar terbaru dari Headway dengan cepat.